Versi Teks One Piece Chapter 672
Wajah lelaki yang berdiri di depan Law sudah terlihat dengan jelas.
Namun sepertinya, ia bukanlah karakter yang pernah kita kenal.
Dia adalah seorang tokoh baru, lelaki misterius bernama Welgo,
bisa juga dieja dengan Velgo, atau Virgo, sama saja.
"Apa kau pikir laki-laki itu benar-benar tidak tahu apa-apa? Kami tak percaya pada Caesar ...
Karenanya, kami menyelundupkan Monet kemari sebagai mata-mata" Ucap Weldo.
"Oh, sepertinya aku harus memanggilmu dengan sebutan Tuan Royal Sichibukai sekarang ...
Kau sudah jadi sangat terkenal, kau tahu" Lelaki bernama Welgo itu berdiri di sebelah Monet, sementara Law masih tergeletak tak berdaya di lantai.
Namun sepertinya, ia bukanlah karakter yang pernah kita kenal.
Dia adalah seorang tokoh baru, lelaki misterius bernama Welgo,
bisa juga dieja dengan Velgo, atau Virgo, sama saja.
"Apa kau pikir laki-laki itu benar-benar tidak tahu apa-apa? Kami tak percaya pada Caesar ...
Karenanya, kami menyelundupkan Monet kemari sebagai mata-mata" Ucap Weldo.
"Oh, sepertinya aku harus memanggilmu dengan sebutan Tuan Royal Sichibukai sekarang ...
Kau sudah jadi sangat terkenal, kau tahu" Lelaki bernama Welgo itu berdiri di sebelah Monet, sementara Law masih tergeletak tak berdaya di lantai.
"Sejak kapan kau kemari hah, Welgo!??"
"Baru saja ..." Sahut Welgo.
"Saat aku sedang berada di Dress Rosa ...
Mereka memberitahu kalau ada SAD Tanker disini,
Jadi, akupun memutuskan untuk segera kemari ...
Dan sepertinya, itu adalah keputusan yang tepat" Ucapnya.
"Tepat apanya ...
Aku tak pernah melakukan hal yang merugikanmu kan??" Law masih terkapar.
"Kalau kau sudah melakukannya,
kau pasti sudah mati sekarang ...
Walaupun kau menyembunyikan sesuatu dari kami,
kami akan mengetahuinya ..." Ucap Wilgo.
"Cih ..." Law menggenggam pedangnya dan lalu mencoba untuk bangkit.
"Kalau begitu, yang harus ku lakukan sekarang hanyalah melenyapkanmu" Dengan kondisi seperti itu, Law hendak melawan.
"Ah, lagi-lagi aku lupa satu hal ...
Izinkan aku mengkoreksinya ..." Welgo menggunakan sesuatu (sepertinya Haki) ke tongkat yang ia bawa. Dan lalu, menggunakan tongkat itu untuk menghantam kepala Law bahkan sebelum ia bisa berdiri.
"!!" Kepala Law meneteskan darah.
"Untukmu, panggil aku dengan sebutan Welgo-san" Ucap Welgo.
Sementara itu di depan gedung fasilitas penelitian,
Di sisi Luffy dkk, monster-monster lumpur gas terus berjatuhan dari udara ...
"Apa yang sebenarnya terjadi ..."
"Aku juga tak mengerti ..."
"Apa yang harus ku lakukan?"
"Shulololo ..."
Para angkatan G5 tak tahu harus berbuat apa, terlihat kalau Smoker, tashigi, Robin, Brook, bahkan Luffy telah tergeletak tak beradaya di bawah kaki Caesar Clown.
"Shulololo ..." Caesar Clown tertawa penuh kemenangan.
"Vice-Admiral Smoker!!!"
"Tashigi-chaan!!!"
"Aku belum pernah melihat dia dijatuhkan dua kali dalam sehari sebelumnya ...
Apa yang sebenarnya dia lakukan pada mereka!??" Angkatan laut G5 benar-benar tak habis pikir mengenai kekuatan Caesar Clown.
"Bahkan tiga anggota Topi Jerami juga bisa ditaklukannya ...
Apa ini yang disebut Haki Conqueror?"
"Tidak mungkin! seharusnya perbedaan kekuatannya tidak sejauh itu ..."
"Lalu apa?? Ia menjatuhkan mereka semua bahkan tanpa menyentuhnya!!!"
"Gyahaha!!!! rasakan itu, angkatan laut!!!" Berbeda dengan G5, pasukan Caesar bersorak gembira. "Inilah Dewa Penyelamat kami, inilah kekuatan master!!!" Teriak mereka.
"Gantung lima orang ini ...
Dan pastikan untuk menggunakan batu laut pada pengguna buah setan ..." perintah Master.
"Lalu, sebaiknya kita kembali ke dalam gedung penelitian ...
Tinggalkan para angkatan laut, di sini berbahaya ...
Sesuatu yang aneh terus berjatuhan dari angkasa,
aku akan melindungi kalian!!" Benar-benar pembohong besar.
"Ya, master!!!" Bodohnya mereka semua tetap mempercayai Caesar Clown.
"Kelihatannya Yeti Cool bersaudara telah gagal ...
Shulololo, tapi mau bagaimana lagi ...
Mereka berhadapan dengan Topi Jerami ditambah Law,
Itu terlalu banyak bagi mereka ...
Shulololo" Ucapnya.
Di sisi lain, di pinggir Danau tempat Zoro, Brook dan si Samurai berada,
potongan-potongan tubuh lumpur beracun juga berjatuhan disana ...
Brook hendak memotong dengan menggunakan pedangnya. Namun,
Zoro mencegatnya ...
"Mereka gas beracun!!!
Kalau kau memotongnya, gas beracun mereka justru akan menyembur keluar!!" Ucap Zoro.
"Ahh!! Mataku!!! Mataku!!!
Eh, tunggu dulu, aku kan nggak punya mata ...
Hah, lalu apa yang harus aku lakukan, Zoro-san!??"
"Hm, ah, benar juga ...
Musuh kita kan jeli,
kenapa tak kau makan dan cerna saja??"
"Itu tak mungkin!!" Bantah Brook.
"Berhentilah bertindak tak sopan seperti itu padaku,
Aku tujuh puluh tahun lebih tua darimu, kau tahu!!??" Bentaknya.
"Gyaaah!!!!" Si samurai merasakan sesuatu,
seperti kesakitan.
"Hei, ada apa!??"
Di dalam danau, Sanji yang memakai tubuh Nami masih terus menyelam,
guna mencari tubuh si Samurai ...
"Ukkkh, sial dingin sekali ...
Maaf ya, Nami" Pikir Sanji.
Di sebelah Sanji, tampak juga kepulan gas beracun dan beberapa ikan yang mati akibat menghirupnya. Sanji harus berhati-hati. Jika tidak, nasibnya akan sama dengan ikan-ikan itu.
"Whoaah, itu racun yang dikeluarkan oleh lumpur di atas ya??
Jangan bilang kalau tubuh si samurai terjatuh kesana ...
Aku sudah menggunakan haki Observasi,
namun energi kehidupannya begitu kecil ...
Berbaur dengan ikan-ikan yang mati ...
Eh!??" Seeokor hiu tiba-tiba melintas di atas Sanji.
Sanji kaget. Bukan karena hiunya, namun karena hiu itu tampak sedang menggigit tubuh si Samurai.
"Tidak ...
Hei, tunggu!!! Jangan memakannya, hiu!!!" Ternyata inilah penyebab si samurai kesakitan,
karena seekor ikan hiu menggigit tubuhnya.
"Ouchh!!!! Ouchhh!!!" Di atas, si samurai masih mengerang kesakitan.
"Heeh, dia memuntahkan darah ..."
"Apa yang sebenarnya terjadi!??"
"Ti-tidak sakit ...
Ouchhh!!! Aku tidak sakit ...
Aakhh!! Apa-apaan ini ..." si samurai terus menahannya.
"Joue Shoot!!" Kembali ke dalam Danau, Sanji yang memakai tubuh Nami menendang si hiu.
Hingga hiu itupun melepas tubuh si samurai dan Sanji menangkapnya.
"Aku dapat! Ini adalah bagian terakhirnya!
Dengan ini, puzzle Samurai akan terselesaikan!" Sanjipun segera berenang ke atas.
"Oarghh!!!!" Seekor hiu hendak memangsa Sanji.
Akan tetapi, terlebih dahulu hiu itu pingsan akibat terkena air beracun yang terus menyebar.
"Sial, racunnya telah menyebar sampai sejauh ini ...
Akiu terkepung, tak ada waktu lagi ...
Apa aku bisa melakukannya menggunakan otot Nami?
Tapi, tak ada pilihan lain ...
Blue walk!!!" Sanji menggunakan salah satu teknik kakinya dan melesat bagai roket menuju dasar danau.
"Ayolah, jangan tertutup dulu!!" Pikir Sanji dan akhirnya mampu benar-benar keluar sebelum seluruh danau terkontaminasi oleh racun.
"Sanji-san!!"
"Oh, kau mendapatkannya ya"
"Benarkah!!???" Si samurai tampak terharu.
"Benarkah!!???" Dan akhirnya iapun menggunakan tubuh itu, hingga menjadi samurai yang utuh.
"Bisa mendapat tubuhku kembali ...
Aku sangat senang ..."
"Woah, Samurai, kau tinggi juga ya ...
Hampir sama denganku" Brook berdiri di depan si samurai,
dan tinggi mereka memang hampir sama.
"Ah, benar juga ...
Aku lupa sesuatu ...
Mungkin ini sudah terlambat, tapi ...
Namaku adalah Kinemon!!!" Samurai itu baru memperkenalkan diri ...
Kinemon, samurai dari Wano yang juga dijuluki sebagai Kinemon si rubah Api
.
"Aku terlahir di Kuri, Negara Wano!!" Jelasnya lagi.
"Kau, lelaki alis, siapa namamu?" Ia lalu bertanya ke Sanji.
"Namaku adalah Sanji!"
"Aku tak akan pernah lupa ...
Tak akan pernah!!! Hutang budi ini,
Aku tak akan pernah melupakannya!!!
Terimakasih!!!!" Kinemon bersujud di depan Sanji.
"Hei, apa-apaan kau hah!!??? Angkat kepalamu, bodoh!!!!
Seorang lelaki tak akan bersujud hanya karena hal seperti ini!!!" Sanji mengangkat kepala Kinemon.
"Ehm, maaf menganggu kalian ..." Brook menyela.
"Tapi, sepertinya kita sedang ada dalam masalah"
Sekeliling mereka telah dipenuhi oleh lumpur-lumpur beracun, mereka berempat terkepung.
"Bagaimana kalau kita coba mwmbakar mereka?" Kinemon menarik keluar pedangnya.
"Eh?"
"Orang-orang memanggilku dengan julukan Kinemon si rubah api ...
Pedangku mampu membakar musuh-musuhku ...
Aku akan membakar mereka dan menciptakan jalan ..." Ia bersiap untuk menebas.
"Waah, itu ide bagus!!" Ucap Brook.
"..." Zoro menyaksikan dengan seksama.
Slashhhh ...
Kinemon menebas dengan tebasan api, dan lumpur-lumpur ituoun terbakar.
Namun seperti apa yang sudah kita ketahui sebelumnya, jika lumpur itu dibakar,
maka akan terjadi ...
Dhuarrrr!!!!!!!
Sebuah ledakan yang sangat dahsyat melanda mereka.
Mampukah mereka selamat? Iya.
Entah bagaimana setelah asap ledakan menghilang, tampak mereka berempat berdiri dalam keadaan baik-baik saja.
"Jalannya sudah terbuka, ayo pergi, Momonosuke" Ucap Kinemon.
"Huh? Kita baik-baik saja??
Bukankah kita semua terjebak di dalam ledakan??
Ki-Kinemon-san!!!" Brook tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Ng? Aku juga kaget saat mereka meledak ...
Tapi, aku mampu memotong ledakannya" Jelas Kinemon.
"Memotong ledakannya?"
"Teknik pedangku selain mampu menebaskan dan memotong api, juga ...
Merupakan kekuatan rahasia yang bisa memotong lenyap berbagai api ...
Tak ada api yang tak bisa ku potong ...
Yah, ayo cepat pergi ke gedung penelitian untuk menyelamatkan Momonosuke!!"
"Tunggu ..." Cegat Zoro.
"Aku tertarik dengan gaya bertarung pedangmu ...
Aku akan ikut denganmu untuk menolong anakmu" Zoro tertarik.
Bersambung ke Onr Piece Chapter 673
"Baru saja ..." Sahut Welgo.
"Saat aku sedang berada di Dress Rosa ...
Mereka memberitahu kalau ada SAD Tanker disini,
Jadi, akupun memutuskan untuk segera kemari ...
Dan sepertinya, itu adalah keputusan yang tepat" Ucapnya.
"Tepat apanya ...
Aku tak pernah melakukan hal yang merugikanmu kan??" Law masih terkapar.
"Kalau kau sudah melakukannya,
kau pasti sudah mati sekarang ...
Walaupun kau menyembunyikan sesuatu dari kami,
kami akan mengetahuinya ..." Ucap Wilgo.
"Cih ..." Law menggenggam pedangnya dan lalu mencoba untuk bangkit.
"Kalau begitu, yang harus ku lakukan sekarang hanyalah melenyapkanmu" Dengan kondisi seperti itu, Law hendak melawan.
"Ah, lagi-lagi aku lupa satu hal ...
Izinkan aku mengkoreksinya ..." Welgo menggunakan sesuatu (sepertinya Haki) ke tongkat yang ia bawa. Dan lalu, menggunakan tongkat itu untuk menghantam kepala Law bahkan sebelum ia bisa berdiri.
"!!" Kepala Law meneteskan darah.
"Untukmu, panggil aku dengan sebutan Welgo-san" Ucap Welgo.
Sementara itu di depan gedung fasilitas penelitian,
Di sisi Luffy dkk, monster-monster lumpur gas terus berjatuhan dari udara ...
"Apa yang sebenarnya terjadi ..."
"Aku juga tak mengerti ..."
"Apa yang harus ku lakukan?"
"Shulololo ..."
Para angkatan G5 tak tahu harus berbuat apa, terlihat kalau Smoker, tashigi, Robin, Brook, bahkan Luffy telah tergeletak tak beradaya di bawah kaki Caesar Clown.
"Shulololo ..." Caesar Clown tertawa penuh kemenangan.
"Vice-Admiral Smoker!!!"
"Tashigi-chaan!!!"
"Aku belum pernah melihat dia dijatuhkan dua kali dalam sehari sebelumnya ...
Apa yang sebenarnya dia lakukan pada mereka!??" Angkatan laut G5 benar-benar tak habis pikir mengenai kekuatan Caesar Clown.
"Bahkan tiga anggota Topi Jerami juga bisa ditaklukannya ...
Apa ini yang disebut Haki Conqueror?"
"Tidak mungkin! seharusnya perbedaan kekuatannya tidak sejauh itu ..."
"Lalu apa?? Ia menjatuhkan mereka semua bahkan tanpa menyentuhnya!!!"
"Gyahaha!!!! rasakan itu, angkatan laut!!!" Berbeda dengan G5, pasukan Caesar bersorak gembira. "Inilah Dewa Penyelamat kami, inilah kekuatan master!!!" Teriak mereka.
"Gantung lima orang ini ...
Dan pastikan untuk menggunakan batu laut pada pengguna buah setan ..." perintah Master.
"Lalu, sebaiknya kita kembali ke dalam gedung penelitian ...
Tinggalkan para angkatan laut, di sini berbahaya ...
Sesuatu yang aneh terus berjatuhan dari angkasa,
aku akan melindungi kalian!!" Benar-benar pembohong besar.
"Ya, master!!!" Bodohnya mereka semua tetap mempercayai Caesar Clown.
"Kelihatannya Yeti Cool bersaudara telah gagal ...
Shulololo, tapi mau bagaimana lagi ...
Mereka berhadapan dengan Topi Jerami ditambah Law,
Itu terlalu banyak bagi mereka ...
Shulololo" Ucapnya.
Di sisi lain, di pinggir Danau tempat Zoro, Brook dan si Samurai berada,
potongan-potongan tubuh lumpur beracun juga berjatuhan disana ...
Brook hendak memotong dengan menggunakan pedangnya. Namun,
Zoro mencegatnya ...
"Mereka gas beracun!!!
Kalau kau memotongnya, gas beracun mereka justru akan menyembur keluar!!" Ucap Zoro.
"Ahh!! Mataku!!! Mataku!!!
Eh, tunggu dulu, aku kan nggak punya mata ...
Hah, lalu apa yang harus aku lakukan, Zoro-san!??"
"Hm, ah, benar juga ...
Musuh kita kan jeli,
kenapa tak kau makan dan cerna saja??"
"Itu tak mungkin!!" Bantah Brook.
"Berhentilah bertindak tak sopan seperti itu padaku,
Aku tujuh puluh tahun lebih tua darimu, kau tahu!!??" Bentaknya.
"Gyaaah!!!!" Si samurai merasakan sesuatu,
seperti kesakitan.
"Hei, ada apa!??"
Di dalam danau, Sanji yang memakai tubuh Nami masih terus menyelam,
guna mencari tubuh si Samurai ...
"Ukkkh, sial dingin sekali ...
Maaf ya, Nami" Pikir Sanji.
Di sebelah Sanji, tampak juga kepulan gas beracun dan beberapa ikan yang mati akibat menghirupnya. Sanji harus berhati-hati. Jika tidak, nasibnya akan sama dengan ikan-ikan itu.
"Whoaah, itu racun yang dikeluarkan oleh lumpur di atas ya??
Jangan bilang kalau tubuh si samurai terjatuh kesana ...
Aku sudah menggunakan haki Observasi,
namun energi kehidupannya begitu kecil ...
Berbaur dengan ikan-ikan yang mati ...
Eh!??" Seeokor hiu tiba-tiba melintas di atas Sanji.
Sanji kaget. Bukan karena hiunya, namun karena hiu itu tampak sedang menggigit tubuh si Samurai.
"Tidak ...
Hei, tunggu!!! Jangan memakannya, hiu!!!" Ternyata inilah penyebab si samurai kesakitan,
karena seekor ikan hiu menggigit tubuhnya.
"Ouchh!!!! Ouchhh!!!" Di atas, si samurai masih mengerang kesakitan.
"Heeh, dia memuntahkan darah ..."
"Apa yang sebenarnya terjadi!??"
"Ti-tidak sakit ...
Ouchhh!!! Aku tidak sakit ...
Aakhh!! Apa-apaan ini ..." si samurai terus menahannya.
"Joue Shoot!!" Kembali ke dalam Danau, Sanji yang memakai tubuh Nami menendang si hiu.
Hingga hiu itupun melepas tubuh si samurai dan Sanji menangkapnya.
"Aku dapat! Ini adalah bagian terakhirnya!
Dengan ini, puzzle Samurai akan terselesaikan!" Sanjipun segera berenang ke atas.
"Oarghh!!!!" Seekor hiu hendak memangsa Sanji.
Akan tetapi, terlebih dahulu hiu itu pingsan akibat terkena air beracun yang terus menyebar.
"Sial, racunnya telah menyebar sampai sejauh ini ...
Akiu terkepung, tak ada waktu lagi ...
Apa aku bisa melakukannya menggunakan otot Nami?
Tapi, tak ada pilihan lain ...
Blue walk!!!" Sanji menggunakan salah satu teknik kakinya dan melesat bagai roket menuju dasar danau.
"Ayolah, jangan tertutup dulu!!" Pikir Sanji dan akhirnya mampu benar-benar keluar sebelum seluruh danau terkontaminasi oleh racun.
"Sanji-san!!"
"Oh, kau mendapatkannya ya"
"Benarkah!!???" Si samurai tampak terharu.
"Benarkah!!???" Dan akhirnya iapun menggunakan tubuh itu, hingga menjadi samurai yang utuh.
"Bisa mendapat tubuhku kembali ...
Aku sangat senang ..."
"Woah, Samurai, kau tinggi juga ya ...
Hampir sama denganku" Brook berdiri di depan si samurai,
dan tinggi mereka memang hampir sama.
"Ah, benar juga ...
Aku lupa sesuatu ...
Mungkin ini sudah terlambat, tapi ...
Namaku adalah Kinemon!!!" Samurai itu baru memperkenalkan diri ...
Kinemon, samurai dari Wano yang juga dijuluki sebagai Kinemon si rubah Api
.
"Aku terlahir di Kuri, Negara Wano!!" Jelasnya lagi.
"Kau, lelaki alis, siapa namamu?" Ia lalu bertanya ke Sanji.
"Namaku adalah Sanji!"
"Aku tak akan pernah lupa ...
Tak akan pernah!!! Hutang budi ini,
Aku tak akan pernah melupakannya!!!
Terimakasih!!!!" Kinemon bersujud di depan Sanji.
"Hei, apa-apaan kau hah!!??? Angkat kepalamu, bodoh!!!!
Seorang lelaki tak akan bersujud hanya karena hal seperti ini!!!" Sanji mengangkat kepala Kinemon.
"Ehm, maaf menganggu kalian ..." Brook menyela.
"Tapi, sepertinya kita sedang ada dalam masalah"
Sekeliling mereka telah dipenuhi oleh lumpur-lumpur beracun, mereka berempat terkepung.
"Bagaimana kalau kita coba mwmbakar mereka?" Kinemon menarik keluar pedangnya.
"Eh?"
"Orang-orang memanggilku dengan julukan Kinemon si rubah api ...
Pedangku mampu membakar musuh-musuhku ...
Aku akan membakar mereka dan menciptakan jalan ..." Ia bersiap untuk menebas.
"Waah, itu ide bagus!!" Ucap Brook.
"..." Zoro menyaksikan dengan seksama.
Slashhhh ...
Kinemon menebas dengan tebasan api, dan lumpur-lumpur ituoun terbakar.
Namun seperti apa yang sudah kita ketahui sebelumnya, jika lumpur itu dibakar,
maka akan terjadi ...
Dhuarrrr!!!!!!!
Sebuah ledakan yang sangat dahsyat melanda mereka.
Mampukah mereka selamat? Iya.
Entah bagaimana setelah asap ledakan menghilang, tampak mereka berempat berdiri dalam keadaan baik-baik saja.
"Jalannya sudah terbuka, ayo pergi, Momonosuke" Ucap Kinemon.
"Huh? Kita baik-baik saja??
Bukankah kita semua terjebak di dalam ledakan??
Ki-Kinemon-san!!!" Brook tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Ng? Aku juga kaget saat mereka meledak ...
Tapi, aku mampu memotong ledakannya" Jelas Kinemon.
"Memotong ledakannya?"
"Teknik pedangku selain mampu menebaskan dan memotong api, juga ...
Merupakan kekuatan rahasia yang bisa memotong lenyap berbagai api ...
Tak ada api yang tak bisa ku potong ...
Yah, ayo cepat pergi ke gedung penelitian untuk menyelamatkan Momonosuke!!"
"Tunggu ..." Cegat Zoro.
"Aku tertarik dengan gaya bertarung pedangmu ...
Aku akan ikut denganmu untuk menolong anakmu" Zoro tertarik.
Bersambung ke Onr Piece Chapter 673
Sumber : http://www.beelzeta.com/2012/06/versi-teks-one-piece-chapter-672.html#ixzz20ZFVyjWs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar