--- Tobi merencanakan hal licik di dalam kegelapan ---
Oneshoot Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja
Tobi sedang bersama dengan Zetsu, berdiri berdua di atas sebuah jembatan atas danau sambil merencanakan sebuah ide, rencana jutsu Tsukuyomi Terbatas ...
"Apa yang kau maksud dengan jutsu Tsukuyomi terbatas?" Zetsu tak mengerti.
"Tsukuyomi terbatas merupakan versi trial dari Mugen Tsukuyomi" Jelas Tobi sambil melihat ke arah sebuah bola kristal yang digenggamnya, "Tapi pertama-tama, kita harus menemukan apa yang diinginkan oleh target jutsu ini, Uzumaki Naruto ..." Ucapnya.
Sementara diKonohagakure, tepatnya di dalam gedung Hokage, tampak tim Gai baru saja selesai dari menjalankan sebuah misi ...
"Ahhh, aku lelah sekali ...
Misi panjang ini telah selesai dan mulai besok kita bisa beristirahat sepuasnya" Ucap Tenten.
"Kakashi, aku serahkan sisa dari misinya padamu" Ucap Gai ke Kakashi, yang juga ada disana.
"Iya, iya ..." Ucap Kakashi.
"Aku butuh refreshing, ayo kita pergi ke pemandian umum!" Ajak Tenten.
"Lee, bagaimana denganmu? Apa kau mau ikut?" Neji bertanya.
"Ah, tidak, aku akan berlatih" Tolak tegas pemuda beralis tebal itu.
"Serius sekali ...
Tapi hati-hati, terlalu memaksakan diri juga tidak baik bagi tubuhmu" Ucap Kakashi.
"Oh Lee!!! Kau sungguh berada di tengah-tengah jiwa muda!!!" Guru Gai malah ikut bersemangat, "Aku akan ikut denganmu!! Ayo Lee!!!" Teriaknya.
"Yaa!!!" Mereka berduapun berlari, hendak menuju tempat latihan. Namun baru beberapa meter bergerak, tiba-tiba guru Gai tersandung dan pingsan.
"Guru Gai!!!!!" Teriak lee khawatir.
"Ayo bangun!!! Aku mohon, bangunlah demi hari esok!!!" Teriak Lee di depan tubuh Gai yang yang rebah.
"Lee-kun, tubuh orang ini sudah benar-benar lelah ..." Kakashi menghampirinya.
"Jangan mati, guru Gai!!!" Lee menangis.
"Kau juga, Lee ...
Jangan terlalu memaksakan diri ..." Ucap Kakashi, "Lee-kun, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu di tempat Gai?"
" Eh?" Lee keheranan
----- Oneshoot Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja -----
Sementara itu di apartement Naruto, ia sedang bermain kartu ...
Dan lucunya, Naruto bermain bersama bunshinnya sendiri ...
"Sial ..." Ucap bunshin 1.
"Aku menang!!" Ucap bunshin 2.
"Padahal hampir saja" Ucap Naruto asli.
Satu dari ketiga Naruto menang sementara dua lainnya kalah.
"Hei, jangan-jangan kau curang ya!?" Protes bunshin 1 pada bunshin yang menang.
"Hanya yang lemah yang menuduh seperti itu" Ucap bunshin 2, pemenang game ini.
"Apa!?" bunshin 1 tak terima.
"Ayolah, kalian berdua adalah aku" Ucap Naruto asli.
"Apa kau berada di pihaknya!??" bunshin 1 membentak Naruto asli.
"Bukan begitu, menang atau kalah, kalian tetap aku"
"Huft, aku tak mau melakukan ini lagi" bunshin 1 ngambek dan tak mau main lagi.
"Hahaha! Dasar pecundang!" Ejek bunshin 2.
Tak mau perdebatan ini semakin menjadi-jadi, Naruto aslipun merilis jutsu dan membuat kedua bunshinnya menghilang, Boft ...
"..." Pengalaman kedua bunshin tadi masuk ke otak Naruto, kemudian ia berpikir,
"Jadi pada akhirnya aku menang atau kalah?
Haah, apa yang aku lakukan di hari liburan terakhirku?"
Sementara Naruto berpikir, tanpa ia sadari Rock Lee mengintip dari jendela ...
"Hidup sendiri rasanya benar-benar kosong ..." Ucap Naruto.
"Naruto-kun ..." Lee ingin masuk, namun tak berani mengganggu lamunan Naruto dan malah ikut melamun ...
"!!!" Tiba-tiba saja lamunan Lee dikagetkan oleh tiga orang ninja di bawahnya. Di jalan, di bawah tempat Lee berada, terlihat Chouji, Shikamaru, dan Ino sedang lewat sambil membicarakan sesuatu ...
"Ayo pergi ke Yakiniku ..." Ajak Chouji, "Yakiniku-Q sedang mengadakan promosi memberi kita makan sepuasnya hanya dengan 1500 Ryo dalam satu meja, kita juga bisa patungan, berapa harga yang harus kita bayar?"
"500 Ryo" Jawab Shikamaru, "Tapi ngomong-ngomong, kita baru saja menyelesaikan misi, jadi aku pikir lebih baik kita berendam daripada makan"
"Ya, aku setuju dengan Shikamaru" Ucap Ino.
"Ah, mereka juga ..." Lee menoleh ke arah Shikamaru, Chouji & Ino
Di jalan yang sama, tampak juga kelompok Hinata berjalan dari arah yang berlawanan.
"Bulumu kotor sekali, sekarang kau lebih mirip Coklatmaru" Ucap Kiba ke anjingnya.
Dalam bahasa jepang, Aka berarti merah.
"Kata-katamu tidak logis, karena meski namanya Akamaru, warna bulunya putih ..." Ucap Shino, "Jadi seharusnya kita sebut dia Putihmaru dan ..."
"Aku tak mengerti dengan apa yang kau katakan" Potong Kiba, "Aku cuma mau bilang kalau Akamaru harus dibersihkan"
"Lalu, bagaimana kalau kita pergi ke pemandian umum?" Saran Hinata.
"Tidak bisa, anjing tak boleh masuk pemandian umum" Ucap Shino.
"Yah, kenapa tidak kita coba saja, barang kali ..."
Mereka semua berencana untuk pergi ke pemandiam umum ...
Setelah melihat ini, akhirnya Lee mendapat ide dan masuk ke kamar Naruto, "Hei! Naruto-kun!!! Ayo kita undang semuanya ke pemandian umum!!!" Teriaknya.
"Uwah!!?" Tentu saja Naruto kaget, karena Lee muncul tiba-tiba.
Setelahnya, Lee langsung berdiri di atas apartement Naruto, melihat ke orang-orang yang ada di bawahnya sambil berteriak, "Semuanya!!! Ayo kita pergi ke pemandian umum!!!"
Akhirnya, semua pergi ke pemandiam umum. Namun anehnya, Lee yang mengundang malah tidak ikut kesana ...
"Kenapa Lee tidak datang? Padahal dia sendiri yang berteriak" Ucap Kiba, sambil menggosok rambut.
"Dia bilang dia masih harus menyelesaikan latihan 3000 langkah berjalan dengan tangan" Jelas Naruto.
"Dia pasti akan segera datang setelah latihannya selesai" Ucap Naruto.
"Tapi pasti itu akan memakan waktu lama" Sahut Kiba.
"Haha, aku harap dia cepat datang" Naruto tertawa kecil, dalam hati, "Alis tebal melakukan ini semua karena tahu aku kesepian"
Sementara itu di ruang perempuan, tampak Sakura, Ino, Tenten, dan Hinata sedang berendam ...
"Aah, berendam air panas setelah menyelesaikan misi benar-benar menyenangkan" Ucap Tenten, menikmati tiap sensai yang diberi kolam air panas.
"Tenten-san, kau jadi mirip orang tua" Ucap Ino.
"Padahal aku ingin santai sambil berendam sendirian, kenapa tiba-tiba mereka semua datang?" Pikir Sakura tak mengerti.
"Eh?" Ia lalu melihat ke arah Hinata yang tampak malu-malu sambil menutupi kedua dadanya dengan tangan.
"Hinata, tak usah malu-malu dan menyembunyikannya begitu,
kita semua sama-sama perempuan, santai saja" Ucap Sakura.
"I-Iya ..." Ucap Hinata dengan perlahan membuka tanganya yang tadinya ia tutupi ke dadanya
Hinata memperlihatkan dadanya, hingga membuat Sakura kaget ...
Terdiam, lalu menyelam ...
"Aku selalu iri dengan Hinata ...
Dengan dadanya yang besar itu" Ucap Sakura dalam hati.
----- Oneshoot Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja -----
"1852 ... 1853 ... 1854 ..." Lee berjalan dengan tangan, selangkah demi langkah di atas gedung-gedung Konoha.
----- Kembali ke Ruang Pemandian Laki-Laki-----
"Aku penasaran, apa alis tebal masih terus berlatih ya ..." Ucap Naruto sambil menggosok dirinya dengan sabun.
"Dia itu terlalu serius, seharusnya dia belajar membaca mood juga" Ucap Kiba yang duduk di sebelah Naruto.
"Selalu saja seperti ini, karena dia adalah cacing latihan ..." Ucap Shino,
"Tapi, aku suka jenis cacing ini ...
Tidak baik membiarkannya keluar ...
Harusnya kita memperlakukan rekan kita dengan lebih sopan ..." Ucap Shino.
"Ya Tuhan, sampai kapan kau akan menyimpan dendam karena ditinggalkan saat misi sebelumnya?" Ucap Kiba.
"Yah, yah ..." Naruto melirik ke arah Shino, dan kemudian tak sengaja melihat ke arah selangkangan Shino, "Uwaaaaa!!!!" Naruto kaget.
"Ada larva raksasa keluar di dekat selangkangan Shino!!!" Cengang Naruto melihat Shino
"Itu adalah larva Mothra"
"Bagi orang-orang klan Aburame, membiarkan serangga tumbuh dalam tubuh mereka adalah hal yang biasa" Ucap Kiba.
"Shino!! Kau sungguh pria yang hebat dalam berbagai hal, kau benar-benar mempesona" Naruto malah terkagum.
"Guk Guk" Tiba-tiba Kiba yang ada di sebelah Naruto menggonggong.
"Ah!?" Naruto mulai menyadari sesuatu
"Dia itu Akamaru ..." Ucap Kiba asli yang sudah ada di bak pemandian, "Dia tak bisa masuk sebagai anjing, jadi aku membuatnya berubah menjadi manusia" jelasnya.
"Lalu, sejak kapan kalian tukar tempat?" Tanya Naruto
Boft ...
Akamaru kembali ke tubuh anjingnya, serta menghempas-hempaskan tubuhnya hingga membuat percikan air kemana-mana mengenai Naruto.
Sementara itu, Chouji yang juga ikut di dalam pemandian tergelincir karena lantai yang licin dan kemudian menggelinding, tercebur ke dalam Bak.
Byuur ...
"Hati-hatilah, Chouji!!" Ucap Kiba.
"Gara-gara kau, sekarang airnya jadi tinggal setengah" Lanjut Shikamaru.
"Hehe, maaf" Chouji tak sengaja.
"Chouji, gunakan Baika no Jutsumu" Ucap Shikamaru.
"Eh? Kenapa?" Chouji tak mengerti.
"Sudah, gunakan saja" Ucap Shikamaru. Lalu, Choujipun melakukannya ...
"Baika no Jutsu"
Benar juga, tubuh Chouji berubah menjadi besar. Jadi, kolam yang sebelumnya hanya berisi setengah air menjadi penuh kembali.
"Wah, airnya penuh lagi ..." Ucap Kiba.
"Airnya memang tampak bertambah, tapi jadi sempit" Ucap Neji.
"Hahaha" Naruto hanya tersenyum kecil melihat semua ini, "Senang bisa bersama dengan mereka, jauh lebih menyenangkan daripada hanya sendiri" Pikirnya. Namun tiba-tiba, mimik mukanya berubah cemberut saat teringat akan seseorang, Sasuke ...
"Aku penasaran apa yang ia lakukan sekarang ...
Dia sudah banyak berubah, tapi ..."
"Naruto, kenapa kau memasang wajah cemberut begitu??" Neji menghampirinya.
"Ah tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu ..." Ucap Naruto.
"Apa kau memikirkan sesuatu yang tidak sopan?" Tanya Neji pada Naruto
"Apa!??" Jawab Naruto
"Seperti mengintip misalnya ..." Ucap Neji.
"..." Sejenak Naruto terdiam. Ia yang mulanya tidak kepikiran untuk mengintip kini malah bersemangat, "Benar juga ya, aku lupa hal-hal menyenangkan seperti ini"
"Ah, air panasnya nyaman sekali" Ucap Naruto keras-keras, agar terdengar seolah ia sedang berada di dalam kolam padahal aslinya mengendap-endap menuju pemandian perempuan.
----- Oneshoot Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja -----
Kembali ke tempat Lee, ia masih berjalan dengan tangan dari gedung ke gedung ...
"2998 ... 2999 ... Ah, sedikit lagi"
Bruaakkkkk ...
Tiba-tiba tangan Lee terselip, hingga membuat konsentrasinya buyar dan terjatuh menembus atap gedung tempatnya berada, "Uwaaah!!!!!" Teriak Lee.
----- Oneshoot Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja -----
Kembali ke pemandian, Naruto telah berada di pintu menuju ruang pemandian perempuan, yang hanya ditutup oleh kain ...
"Ayo kita lihat ..." Ucap Naruto yang akan menjalankan aksinya untuk mengintip
Bruakkkkkk ...
Tiba-tiba sesuatu terjatuh di depan Naruto. Ternyata, gedung yang dipijak Lee tadi adalah gedung pemandian umum. Dan sialnya (atau mungkin untungnya), ia terjatuh di ruangan pemandian perempuan.
"Kyaaaaa!!!!!" Para gadis berteriak kaget, Naruto buru-buru pergi takut ketahuan. Namun tanpa ia sadari, sebuah kutang menyangkut di handuk yang membalut bagian bawahnya.
"Lee!!!??"
"kenapa ada Lee disini!???"
"Ouchhh ..."
Para gadis mendapati Lee terungkur di lantai.
"Rock Lee!!! Kurang ajar!!! Kau pasti mengintip ya!??" Ino menatap marah ke arah Lee.
"Ti-tidak!!! Aku terpeleset saat latihan, ini cuma kecelakaan!!" Lee coba menjelaskan.
"Yah, dan kecelakaannya tepat di atas gedung pemandian umum?
Kau pikir aku akan percaya dengan cerita seperti itu!? Aku akan membunuhmu!!!"
Di sisi pemandian laki-laki, Naruto yang sampai langsung ditanyai mengenai keributan yang terjadi ...
"Naruto! Apa ribut-ribut ini ulahmu!?"
"Bukan!" Jawab Naruto.
"Jangan sok bodoh, Lee!!!" Terdengar teriakan gadis-gadis menyebut nama Lee.
"!??" Neji semakin tak mengerti, "Apa yang sebenarnya terjadi?" Bersama dengan yang lainnya, merekapun masuk ke pemandian perempuan.
"Hei, jangan masuk semudah itu!"
"Lee mengintip kami" Jelas Tenten.
"Apa? Memalukan sekali ..." Neji kaget atas penjelasan Tenten
"..." Lee memasang wajah tak bersalah, menangis, karena memang dia tidak bersalah ...
"Ah!!" lalu tiba-tiba Lee berlari pergi.
"Sial, dia mencoba untuk kabur!!" Ucap Ino.
"Ayo kejar dia!!!" Merekapun mengejar.
Sementara itu, Naruto hanya diam ...
Berdiri, sambil teringat akan kata-kata Lee :
"Naruto-kun! Bagaimana kalau kita semua pergi ke pemandian umum?
Bagaimanapun sekarang adalah hari libur, lebih baik bersenang-senang daripada hanya sendiri ...
Tapi, aku harus menyeselasikan latihanku dulu ...
Aku tak bisa berbohong pada diriku sendiri,
Aku akan menyusul setelah latihanku selesai"
"Alis tebal mengumpulkan semua orang demi aku ...
Tak mungkin dia melakukan hal rendah seperti itu" Ucap Naruto dan kemudian menyusul.
Sementara itu di tengah jalan, mereka telah berhasil mendapatkan Lee ...
Memojokannya ...
"Kau membuatku kecewa, Lee!!" Teriak Neji
"Ini tak seperti yang kalian pikirkan! Aku hanya meloncat dari satu gedung ke gedung lainnya ...
Lalu kemudian tersandung dan jatuh di ruang pemandian perempuan ..." Jelas Lee.
"Tak perlu banyak bicara!!" Ino menyiapkan kepalan tangan.
"Tunggu!!!" Saat itulah, Naruto datang bagai seorang pahlawan, "Alis Tebal tak mungkin berbuat hal seperti itu!!" Ucapnya.
"Naruto-kun ..." Hinata terpesona.
"Alis tebal adalah teman kita!! Kalau dia bilang dia tidak melakukannya, berarti dia tidak melakukannya, percayalah padanya!!!" Ucap Naruto, membuat yang lainnya terdiam ...
"Na-Naruto-kun ..." Hinata masih terpesona oleh aksi Naruto
"Kita harus lebih sopan pada teman ..." Naruto menghadap ke arah Lee. Akan tetapi, hal ini adalah sebuah kesalahan yang fatal bagi Naruto. Dengan ia menghadap ke belakang, pakaian dalam yang tersangkut di bagian belakang handuk yang melilit bagian bawah Naruto jadi terlihat.
"!!!" Orang-orang kaget, terutama Sakura, si pemilik dalaman itu.
"Di handuknya tersangkut pakaian dalam yang kecil ...
Terlihat seperti ..."
"Dasar pencuri pakaian dalam!!!!" Sakura marah luar biasa.
"Eh?" Naruto masih tak sadar, sampai akhirnya ia dihajar habis-habisan.
"Naruto-kun ..." Hinatapun kaget seakan tidak percaya oleh apa yang dilakukan naruto
"Aku tak akan percaya padamu lagi!!!!" Teriak Sakura geram atas tingkah Naruto
"Gwahhhhh!!!!!" Teriak Naruto ketakutan
Tak terasa hari itu telah berlalu. Malam harinya, Naruto kembali termenung sendiri di kamarnya sambil menambal luka yang tadi didapatnya.
"Ouch, hari ini benar-benar sial ..." Ucap Naruto.
"Kenapa akhirnya malah jadi seperti ini? Aku rasa tidak seharunya aku pergi dengan mereka hanya karena aku kesepian ...
Aku tak akan ..."
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.
"Lee menyarankan kami untuk mampir kemari ...
Buka pintunya!" Ternyata yang datang adalah teman-teman Naruto.
Tak ada jawaban ...
"Dia pasti sedang tak ada di rumah ..."
"Sepertinya kita harus kembali ..."
"Tapi aku bisa mencium baunya ..."
"Mungkin dia masih marah dengan apa yang terjadi ..."
"Ah!!" Akhirnya Naruto membuka pintu.
"Uff, kenapa tiba-tiba kalian semua datang kemari?
Padahal aku sedang belajar ninjutsu" Ucap Naruto pura-pura.
"Begitu ya, maaf karena kami datang di waktu yang salah ...
Yah, sepertinya kami harus kembali" Ucap Shikamaru.
"Ah!! Bukan begitu ...
Aku pikir lebih menyenangkan kalau bersama dengan kalian"
"Aha!"
Merekapun masuk dan bersenang-senang di dalam.
Malam itu Naruto lewati dengan penuh rasa senang. Ia yang selalu hidup sendiri di rumahnya, kini bersenang-senang dengan teman-teman. Namun tetap saja, pada akhirnya teman-teman Naruto pulang kembali ke rumah mereka, meninggalkan Naruto sendirian, makan malam sendiri ...
Terkadang Naruto berpikir ia bosam hidup sendiri ...
Naruto berharap bisa hidup dengan keluarganya ...
Makan malam bersama ayah dan ibunya, tinggal bersama,
Hingga membuat rumah terasa sempit ...
"Uzumaki Naruto ...
Aku telah mengintip ke dalam hatimu ...
Jadi, itukah apa yang kau inginkan ...
Ayo kita mulai Tsukuyomi Terbatas"
Tobi bersiap dengan para Akatsuki, lengkap ...
Deidara, Sasori, Hidan, Kakuzu, Itachi, kisame, Konan, Pein, Zetsu Tobi ...
Bersambung ke Naruto Shippuden Movie 6 - Road to Ninja
================____======
Sumber:
Versi teks by : www.Beelzeta.com
Sumber : http://www.beelzeta.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar